Kamis, 16 Desember 2010

PENCANANGAN ODF KABUPATEN NGAWI

                           



Upacara Hari Kesehatan Nasional ( HKN ) ke 46 12 November 2010 kali ini terasa ada yang istimewa, disamping kegiatan seremonial juga adanya Launching ( pencanangan ) Kabupaten ODF ( Open Devication Free ) tahun 2013.  Yaitu terbebasnya masyarakat Ngawi dari BAB ( Buang Air Besar ) disembarang tempat, dengan pembuatan jamban keluarga. Pencanangan itu sendiri dilakukan Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono dihalaman kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi dengan membubuhkan tanda tangan diatas kain Baliho dan disaksikan semua peserta upacara. Momen di Hari Pahlawan yang baru diperingati bangsa Indonesia tersebut juga merupakan awal Deklarasi Pencanangan Kabupaten Ngawi menuju ODF. Itu sesuai hasil survey mawasdiri serta pencapaian Kabupaten Sehat yang telah dicapai Kabupaten Ngawi sebelumnya. Titik penekananannya Bupati menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan itu segenap stakehotders yang ada dijajarannya dilibatkan serta berkomitmen ikut melaksanakan dan mensukseskan Program tersebut.
Perlu diketahui menurut seorang sumber di DinKes Ngawi bahwa saat ini jajaran Dinas Keseha tan Ngawi sedang getol getolnya melaksanakan program SToPS ( Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitisasi ) disetiap wilayah Kecamatan. Dengan melalui metode CLTS ( Community Led Total Sanittasion ) yaitu suatu strategi agar masayarakat terpicu mau memelihara kondisi sanitasi lingkungannya dengan kemampuannya sendiri ( sawadaya ) utamanya pengadaan Jamban. Karena kondisi Sanitasi yang buruk bisa menimbulkan penyebaran penyakit salah satunya adalah diare. Menurut data UNICEF, 19% kematian Balita di Indonesia disebabkan oleh Diare. Program SToPS untuk Indonesia dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2005 di enam provinsi sedang di Jawa Timur mulai dilaksanakan pada tahun 2007. Untuk pemicuan CLTS ini memang tidak ada dana, sedangkan masyarakat dipicu untuk mampu dan mau membuat Jamban ( WC ) sendiri secara swadaya. Hal itupun  setelah beberapa tokoh masyarakat mendapat pemaparan dari tim CLTS Kabupaten terlebih dahulu.
Fasilitator dari Kabupaten hanya menyampaikan tentang bahayanya BAB disembarang tempat dan setelah tahu bahwa tinja ( faeces ) sangat berbahaya bagi manusia maka para peserta pemicuan dengan kesepakatan akan menyampaikan ke masyarakatnya pentingnya Jamban bagi setiap keluarga. Dapat ditambahkan bahwa Tinja didalamnya terdapat beberapa kuman penyakit serta virus, bakteri, telur parasit dan kista parasit yang berbahaya bagi manusia.
Drs Agus Sri Gunawan S.T., Kabid Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Far & MaMin DinKes Kabupaten Ngawi, saat ditemui Orbit diruang kerjanya sangat mengharapkan dengan adanya pencanangan menuju Kabupaten ODF program yang sedang ditanganinya bisa tercapai dan sukses. Menurut Agus saat ini pencapaian cakupan Jamban Tahun 2010 se Kabupaten Ngawi baru mencapai 62,11% dari jumlah KK 270.755 sedang jumlah penduduk Kabupaten Ngawi 914.584 jiwa. Ini diharapkan target tahun 2013 Kabupaten Ngawi ODF sudah tercapai 85%.
Program Kabupaten Ngawi ODF bukan mutlak merupakan pekerjaannya dan staf Kesehatan Lingkungan namun tanggung jawab kita bersama baik lintas program maupun lintas sektoral yang ada di tingkat desa sampai Kabupaten. Enam Kecamatan yang sudah melaksanakan dengan program  SToPS sebelumnya dengan meto de pemicuan adalah Sine, Kendal, Ngrambe, Geneng, Jogorogo, Paron yang kemudian akan sidudul oleh kecamatan lain.  Bahkan di Kecamatan Ngrambe pencanagannya oleh Wabup ( kala itu ) Ir Budi Sulistyono, di Desa Babadan serta Desa Pucangan Wagub Jawa Timur Saifulah Yusuf.
Masih menurut Agus, ada kabar menggembirakan, Bupati Ngawi Ir Budi Sulityono saat ada acara kerja di Jakarta sempat bertemu dengan para pengusaha asal Ngawi dan dalam kesempatan itu ada kesanggupan dari para pengusaha bahwa mereka bersedia membantu Klosed gulu banyak yang merupakan bahan baku pembuatan Jamban sebanyak 90 ribu buah. Saat ini beberapa terobosan sudah dilaksanakan di masing masing desa diantaranya adanya Bantuan biaya pembuatan Jamban bagi warga yang diambilkan dari anggaran ADD, kelompok PKK serta JPKM Mandiri. Bahkan di Kecamatan Kedunggalar petugas Sanitarian melaksanakan Jambanisasi dengan cara memberikan kemudahan mengangsur bagi warga dan menggandeng toko bangunan material untuk penyediaan bahan, serta dikerjakan seorang tukang  yang telah mengikuti pelatihan tukang sanitasi. “Pokoknya program ini akan terus diupayakan semaksimal mungkin demi suksesnya ODF 2013 mendatang”, terangnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Suwarjiyanto petugas Sanitarian yang merangkap Wira Usaha Sanitasi Puskesmas Kedunggalar mengamininya. “ Pembuatan Jamban ini mendapat respon positif dari masyarakat bahkan saya merasa kuwalahan, berjalan satu bulan ini saja saya sudah mengerjakan 25 jamban “ ujarnya kepada Orbit.  Sagita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar