Kalau tidak ada hama wereng yang tiba-tiba serang lahan pertanian petani, dapat dipastikan kira-kira sebulan kemudian petani Ngawi akan kembali bisa menghela nafas lega, karena panen raya akan tiba. Namun harapan itu rupanya oleh sebagian petani menjadi petaka, karena tidak disangka tanaman padi yang tinggal menunggu menguning itu diserang hama wereng coklat yang sulit dikendalikan. Akibatnya 2 % lahan pertanian di Ngawi sekitar hampir 800 ha musnah digasak wereng coklat dan terancam puso.
Wereng coklat dikenal sangat ganas dan sulit dikendalikan. Menurut informasi dari Dinas Pertanian dan Holtikultura Ngawi, siklus serangan hama wereng ini setiap dasa warsa, sepuluh tahunan. Sebab mulai pada tahun 1973 sudah pernah terjadi ancaman wereng coklat, dan mengalami puso, ini terjadi tidak hanya ditingkat lokal Ngawi tetapi hampir seluruh lahan pertanian di penjuru nusantara. Kemudian berturut-turut pada Tahun 1986, selanjutnya pada Tahun 1996, dan pada awal Tahun 2011 sudah terjadi lagi. Walaupun baru sekitar 2 % sja yang terancam puso, namun petani harus tetap waspada, sebab serangan hama wereng ini sangat cepat merebak. Beruntung, sebagian besar tanaman padi petani sudah mulai berisi, jadi dalam waktu dekat akan bisa panen.
Langkah antisipatif dari Dinas Pertanian & Holtikultura dan Kantor Ketahanan Pangan, yakni dengan mengerahkan petugas PPL untuk menginformasikan kepada petani segera melakukan penyemprotan pestisida sebagai langkah preventif. Sedangkan langkah kuratif dilakukan eradikasi (pengisolasian) dengan pembakaran tanaman yang terserang hama guna memutus mata rantai perkembang biakan wereng coklat.
Dua dinas terkait, akan menyiapkan anggaran untuk pengadaan obat-obatan pertanian dan juga akan mengganti biaya produksi petani yang mengalami puso. “Dewan telah menyetujuilangkah itu, masalah anggaran diambilkan dari dana tanggap darurat, karena serangan hama wereng ini bisa dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang perlu mendapat penanganan secara cepat,” jelas Ir. Sutjipto, M.MA, Kepala Badan Ketahanan Pangan & PPL Ngawi.
Edi Suwarno, Koordinator Hama Penyakit dari Propinsi Jawa Timur di Ngawi, mengingatkan petani untuk waspada., karena persebaran hawa wereng ini sangat cepat. Cuaca yang sangat lembab, hembusan angin yang sangat kencang, berpengaruh terhadap perkembang biakan dan persebaran wereng coklat. “Sebaiknya petani mulai melakukan penyemprotan pestisida untuk menghalau hama wereng coklat ini. Sebab bukan tidak mungkin serangan hama wereng ini tidak terbatas pada lahan seluas itu,” himbau Edi Suwarno serius.
DPRD Respon Positif Upaya Dinas Terkait
Atas laporan dan hasil dengar pendapat dengan dinas yang terkait menanggapi adanya serangan hama yang kian meluas tersebut, lembaga DPRD Ngawi menyetujui untuk menganggarkannya dalam PAPBD. Agus Sulistyawan anggota Komisi 1 DPRD Ngawi setuju apabila guna antisipasi serangan hama meluas memberikan keleluasaan dinas terkait menggunakan dana APBD, karena kejadian ini dianggap KLB yang berpotensi mengakibatkan kerugian petani yang sangat besar.
Nantinya anggaran tersbut diposkan untuk pengadaan obat-obatan dan sebagai ganti rugi modal petani dengan dimusnahkannya tanaman mereka. Dengan adanya persetujuan dewan tersebut, langkah-langkah antisipasif mulai dilakukan oleh dinas. Pada saat itu pula (Jum’at,15/1) dilakukan pembakaran disejumlah lahan yang terserang hama di Desa Teguhan, yang dipimpin oleh Edi Suwarno.
Him.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar