Jumat 7 Januari 2011 tepatnya jam 05.30 Wib kecelakaan hebat terjadi di Km 25 arah ba rat kota Ngawi di jalan Raya Ngawi – Mantingan masuk desa Karangbanyu,Kecamatan Widodaren,Bus Eka Nopol S 7073 US yang dikemudikan Muji Hartono warga Kutisari Selatan,Surabaya menabrak sepeda motor Vega Nopol AE 4420 MB yang dikendarai Supriyanto ( 20 ) warga Desa Planglor,Kecamatan Kedunggalar.
Akibat kejadian itu Supriyanto yang kesehariannya sebagai tukang ojek tewas seketika tertabtak busa. Sepeda terseret dibawah bodi Bus Eka menimbulkan percikan api dan akhirnya membakar Bus hingga hingga luntuh lantak bersama sepeda motor hingga tinggal kerangkanya.
Upaya petugas pemadam kebakaran yang datang kelokasi tidak berhasil menjinakkan api yang membakar bus karena bahan bakar bahan-bahan maerial bus yang mudah terbakar. Baru setengah jam kemudian api bisa dipadamkan. Beruntung semua penumpang bisa turun dan keluar dari bus sehingga tidak terjadi kor ban jiwa, meski kebanyakan tidak bisa menyelematkan barang bawaannya.
Menurut seorang saksi menyebutkan, bahwa saat kejadian Bus Patas Eka melaju ken cang dari arah timur, saat sampai dilokasi diposisi jalan menikung, sopir bus berupaya menyalip sebuah kendaraan pik-up yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Dalam waktu bersamaan dari arah berlawanan melaju sepeda motor Vega yang dikendarai korban sehingga tabrakan hebat tak terhindarkan.
Masih menurut saksi tersebut, sebetulnya Supriyanto sudah menepi dipinggir jalan sebe lah kiri,namun karena laju bus yang tidak bisa terkendali, sehingga tabrakan itu akhirnya terjadi.
Saking kerasnya benturan sepeda motor dan bus yang melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga Supriyanto bersama sepeda motornya terseret dan masuk dan tergencet digardan Bus Eka.
Di duga Akibat Percikan Bunga Api
Upaya evakuasi segera dilaksanakan petugas kepolisian bersama warga untuk mengeluar kan tubuh korban. Keadaan korban sangat tragis, tubuhnya sebagian sudah terpotong. Tak lama kemudian timbul bunga api yang diduga dari sepeda motor korban akibat terseret, selang tidak lama kemudian membakar bodi Bus Eka.
Kobaran api yang membakar Bus Eka sempat memacetkan lalu lintas selama setengah jam dan pengguna jalan tidak ada yang berani melintas didekat TKP karena terasa sangat panas, baru setelah api padam warga mengerumuni bangkai Bus.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Soeroto, Ngawi untuk menjalani outopsi dan hari itu juga jenasah dikuburkan keluarga di Desa Planglor desa tempat asal korban.
Namun sebelumnya terjadi kegaduhan karena setelah api padam dan sepeda motor dike luarkan,diketemukan bagian kaki kanan korban yang sudah dalam keadaan hangus hal itu didapati setelah bangkai Bus Eka diderek dan diketehui kaki kanan itu melekat pada gar dan Bus serta pada bodi sepeda motor.
na jenasah korban sudah dikubur lebih dahulu.
“Kami sekeluarga sudah menerima atas kematian korban, untuk itu kami langsung mema
kamkannya termasuk bagian kaki yang diketemukan kemudian “ ucap Sastro Painah sedih ( 50 ) salah satu keluarga korban kepada Orbit.
Setelah menemukan bagian kaki kanan korban, keluarga bersama warga berupaya menca ri sisa sisa bagian tubuh lain yang mungkin tercecer disekitar lokasi termasuk dibawah bodi Bus. Beberapa potongan tulang berceceran disekitar badan jalan kemudian dikumpulkan.
Sepanjang jalan Mantingan – Ngawi memang terkenal dengan jalur tengkorak, sering terjadi kecelakaan yang berakibat kematian. Untuk itu semestinya setiap kendaraan yang melintas harus berhati-hati, karena isamping badan jalan sempit, tapi juga bergelombang. Ji- yanK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar